Sabtu, 06 November 2010

Kardiovaskuler


1.      Penyakit Katub Jantung
Katup Jantung mengatur aliran darah melalui empat bilik jantung. Dua bilik atas yang kecil dan bulat merupakan serambi jantung, dan dua bilik bawah yang lebih besar dan berbentuk seperti kerucut merupakan ventrikel. Masing-masing katup terdiri dari sayap (kuncup atau daun), yang membuka dan menutup seperti daun pintu yang mengayun satu arah.
2  jenis gangguan fungsional katub jantung: 
1. regurgitasi
2. stenosis katub _ penyebab jantung rematik
Katup jantung bisa gagal-fungsi karena bocor yang mengakibatkan regurgitasi (aliran balik). Katup jantung mungkin juga tidak membuka secara memadai, sehingga menyumbat aliran jantung, yang mengakibatkan stenosis. Stenosis dan regurgitasi dapat mempengaruhi salah satu katup jantung. Salah satu gangguan ini akan sangat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah. Kadang-kadang katup mempunyai kedua masalah ini yang disebut lesicam puran.
2.      Penyakit Jantung Hiskemi
a.      Angina
Angina (angina pectoris - bahasa Latin untuk penekanan di dada) merupakan rasa tak nyaman di dada yang terjadi sewaktu pasokan oksigen darah ke suatu daerah otot jantung tidak memenuhi permintaannya. Pada kebanyakan kasus, kurangnya pasokan darah ini disebabkan oleh penyempitan arteri koroner sebagai akibat dari arteriosklerosis (lihat di bawah ini). Angina biasanya dirasakan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa mengencang, atau rasa nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada. Rasa nyeri ini sering menjalar ke bagian leher, rahang, lengan, bahu, atau bahkan gigi. Pasien mungkin juga mengeluh akan salah-pencernaan, rasa panas dalam lambung, lemah, berkeringat, rasa mual, keram, dan sesak napas. Angina biasanya terjadi selama bekerja keras, stres emosional yang serius, atau setelah makan banyak. Selama jangka waktu ini, otot jantung meminta lebih banyak oksigen darah daripada yang dapat diberikan oleh arteri koroner yang menyempit. Angina biasanya berlangsung dari 1 sampai 15 menit dan mereda dengan istirahat atau meletakkan tablet nitrogliserin di bawah lidah. Nitrogliserin menenangkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Baik istirahat maupun nitrogliserin mengurangi permintaan otot jantung akan oksigen, dengan demikian meredakan angina.
Penyebab
Penyebab angina yang paling umum adalah penyakit arteri koroner. Penyakit angina yang lebih tak umum adalah kejang arteri koroner. Arteri koroner memasok darah beroksigen ke otot jantung. Penyakit arteri koroner berkembang karena kolesterol mengendap di dalam dinding arteri, yang menyebabkan terbentuknya zat keras dan tebal yang disebut plak kolesterol. Pengendapan plak kolesterol seiring dengan berlalunya waktu menyebabkan penyempitan arteri koroner, suatu proses yang disebut arteriosklerosis. Arteriosklerosis dapat dipercepat dengan merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol yang meningkat, dan diabetes. Sewaktu arteri koroner menyempit sebesar lebih dari 50% sampai 70%, maka tak dapat lagi memenuhi permintaan oksigen darah yang meningkat dari otot jantung selama olahraga atau stres. Kurangnya oksigen ke otot jantung menyebabkan nyeri dada (angina).
Dinding arteri dikelilingi oleh serat-serat otot. Kontraksi yang cepat dari serat-serat otot ini menyebabkan penyempitan tiba-tiba (kejang) arteri. Kejang arteri koroner mengurangi darah ke otot jantung dan menyebabkan angina..
Angina biasanya merupakan tanda peringatan adanya penyakit arteri koroner yang signifikan. Pasien penderita angina berisiko mengembangkan serangan jantung (myocardial infarction). Serangan jantung adalah matinya otot jantung yang ditimbulkan dengan cepat oleh penyumbatan sama sekali arteri koroner berpenyakit oleh gumpalan darah.
Selama angina, kurangnya oksigen (iskemia) ke otot jantung bersifat sementara dan dapat dipulihkan. Kurangnya oksigen ke otot jantung mereda dan nyeri dada menghilang sewaktu pasien beristirahat. Kerusakan otot pada serangan jantung bersifat permanen. Otot-otot yang mati berubah menjadi jaringan bekas luka dengan pemulihan. Jantung yang berbekas luka tidak dapat memompa darah secara efisien seperti jantung normal, dan dapat menimbulkan gagal jantung.
Sebanyak 25% pasien yang mempunyai penyakit arteri koroner signifikan tidak mempunyai gejala sama sekali, bahkan walaupun pasien jelas kekurangan pasokan darah dan oksigen yang memadai ke otot jantung. Pasien-pasien ini mempunyai angina "diam". Mereka mempunyai risiko serangan jantung yang sama dengan mereka yang mempunyai gejala-gejala angina
Angina Pectoris
Suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode nyeri atau perasaan tertekan di depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner.
Etiologi
Angina Pektoris berkaitan dengan penyakit jantung koroner aterosklerotik, dan merupakan kelanjutan dari stenosis aorta berat, insufisiensi atau hipertropi kardiomiopati tanpa disertai obstruksi, peningkatan kebutuhan metabolik (hipertiroidisme), takhikardi paroksimal.
Faktor-faktor lain penyebab Angina Pectoris:
1.      Latihan fisik : meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
2.      Udara dingin : mengakibatkan kontriksi, peningkatan tekanan darah serta peningkatan kebutuhan oksigen jantung.
3.      Makanan berat : meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrikus sehingga mengurangi ketersediaan darah untuk jantung.
4.      Stres atau emosi : menyebabkan pelepasan adrenalin sehingga kontraktilitas jantung meningkat
Nyeri dada angina pektoris merupakan salah satu penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang bisa berkembang menjadi kematian otot jantung mendadak dan berisiko dengan kematian yang sangat tinggi.
Mengingat bahaya yang diakibatkan oleh angina pektoris ini dan membiarkan keluhan nyeri dada lebih lama akan bisa berkembang menjadi kematian jantung mendadak. Berikut ini kami sajikan beberapa hal terkait penyakit ini, yang mungkin membantu kita agar terhindar dari akibat fatal angina pektoris.
Angina Pektoris adalah nyeri dada khas jantung berupa sekumpulan gejala dengan gambaran rasa terjepit atau terperas di dada kiri sering menjalar ke leher, rahang, dan lengan kiri, lamanya 1-10 menit, terjadi waktu bekerja dan menghilang setelah istirahat. Dapat terjadi waktu istirahat dan bisa dicetuskan karena berjalan mendaki, cuaca dingin, emosi berlebihan, habis makan banyak, dan bersanggama (koitus).
Angina pektoris sebagian besar akibat proses aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah sekitar jantung/koroner). Aterosklerosis adalah timbunan lemak di dalam lubang pembuluh darah, kalau semakin banyak disebut plak. Aterosklerosis ini sebenarnya berlangsung sejak lahir secara alami menimbulkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (arteri) koroner yang berakibat rusaknya dinding arteri. Bila arteri menyempit akan mengganggu jalannya aliran darah/oksigen ke otot jantung. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri di dada pasien. Kalau proses ini berlangsung terus menerus otot jantung akan mati. Angina dapat terjadi ketika penyempitan arteri sudah mencapai 70 persen dari diameter arteri
b.      Infark
Infark adalah nekrosis iskhemik pada satu tempat karena kekurangan sirkulasi darah. Infark biasanya terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan kadang bisa terjadi pada pembuluh balik.
Sumbatan bisa saja terjadi secara pelan atau cepat. Sumbatan sering terjadi karena embolus dan tromnbus.
Infark menurut bentuknya dapat dibagi menjadi:
  • Infark anemik, terjadi karena penyumbatan pembuluh nadi dan pada alat tubuh padat seperti jantung dan ginjal;
  • Infark hemoragik, terjadi pada alat tubuh dengan jaringan renggang seperti usus
3.      Gagal Jantung Kongesif
Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa darah sebaik yang seharusnya dilakukan. Gagal jantung tidak berarti jantung telah berhenti bekerja. "Pompa yang lemah" tidak dapat memenuhi keperluan terus-menerus dari tubuh akan oksigen dan zat nutrisi. Sebagai reaksi:
c.       dinding jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah
d.      dinding otot jantung menebal untuk memompa lebih kuat
e.       ginjal menyebabkan tubuh menahan cairan dan sodium. Ini menambah jumlah darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah.

Tubuh anda mencoba untuk berkompensasi dengan melepaskan hormon yang membuat jantung bekerja lebih keras. Dengan berlalunya waktu, mekanisme pengganti ini gagal dan gejala-gejala gagal jantung mulai timbul. Seperti gelang karet yang direntang berlebihan, maka kemampuan jantung untuk merentang dan mengerut kembali akan berkurang. Otot jantung menjadi terentang secara berlebihan dan tidak dapat memompa darah secara efisien.
Darah kembali ke lengan, tungkai, pergelangan kaki, kaki, hati, paru-paru atau organ-organ lainnya; tubuh menjadi macet. Inilah yang disebut gagal jantung kongestif. Gagal jantung kongestif dimaksud adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh berkurangnya volume pemompaan jantung untuk keperluan relatif tubuh, disertai hilangnya curah jantung dalam mempertahankan aliran balik vena.
Etiologi
1.      Kelainan otot jantung
2.      Ateriosklerosis koroner
3.      Hipertensi sistemik atau pulmonal
4.      Peradangan atau degeneratif
5.      Faktor sistemik : tirotoksikosis, hipokisa, anemia, asidosis dan ketidakseimbangan elektrolit.


Klasifikasi :
  1. Gagal jantung kiri
Gagal jantung kiri disebabkan oleh penyakit jantung koroner, penyakit katup aorta dan mitral serta hipertensi.
Gagal jantung kiri berdampak pada :
-        Paru
-        Ginjal
-        Otak

2.      Gagal Jantung kanan
Penyebab gagal jantung kanan harus juga termasuk semua yang dapat menyebabkan gagal jantung kiri, seharusnya stenosis mitral yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru.
Gagal jantung kanan dapat berdampak pada :
-        Hati
-        Ginjal
-        Jaringan subkutis
-        Otak
-        Sistem Aliran aorta

4.      Tumor Jantung 
Definisi
Tumor adalah setiap jenis pertumbuhan yang tidak normal, baik bersifat kanker (malignant) atau bukan kanker (benign). Tumor yang dimulai di jantung disebut tumor primer. yang bisa terbentuk di setiap jaringan jantung dan bisa bersifat kanker atau bukan kanker. Tumor jantung primer langka, terjadi kurang dari 1 berbanding 2000 orang. Pada orang dewasa, sekitar setengah dari tumor jantung primer tidak bersifat kanker adalah myxomas. Myxomas biasanya terbentuk di ruang sebelah kiri atas jantung (atrium). Bisa terbentuk dari sel embrio terletak pada lapisan dalam (lining) dari dinding jantung.
Pada bayi dan anak-anak, jenis yang paling sering terjadi dari tumor jantung primer yang bersifat bukan kanker adalah rhabdomyoma. Rhaddomyoma, yang ciri khasnya terjadi dalam kelompok, biasanya bertumbuh dalam dinding jantung dan langsung terbentuk dari sel otot jantung. Rhabdomyomas biasanya terbentuk selama bayi atau masa kanak-kanak, seringkali sebagai bagian dari penyakit langka yang disebut tuberous sclerosis. Kedua paling umum tumor primer yang bersifat bukan kanker pada bayi dan anak-anak adalah fibromas. Fibromas, yang ciri khasnya terjadi sebagai tumor tunggal, biasanya tumbuh pada klep jantung dan terbentuk dari sel jaringan serat jantung.
Beberapa jenis lain dari tumor jantung primer bisa terjadi, tapi semuanya jarang. Beberapa bersifat kanker dan beberapa benign.
Penyebab
Tumor yang berasal di beberapa bagian lain dari tubuh-biasanya paru-paru, payudara, darah, atau kulit- dan kemudian menyebar (metastasize) ke jantung disebut tumor sekunder. Selalu bersifat kanker. Tumor jantung sekunder pada jantung adalah 30 sampai 40 kali lebih sering terjadi dibandingkan tumor jantung primer namun tetap tidak sering terjadi. Sekitar 10% orang yang menderita kanker paru-paru atau kanker payudara- kanker kedua yang paling sering terjadi-dan sekitar 75% orang dengan melanoma malignant mengalami metastases ke jantung.
Baik tumor primer dan sekunder bisa terjadi pada kantung yang mengelilingi jantung (pericardium). Tumor pada pericardium bisa menekan (constrict) jantung, mencegahnya untuk pengisian dengan baik. Sakit di dada dan gagal jantung bisa terjadi.
  1. Penyakit Jantung Kongenital (bawaan)
Penyebab penyakit jantung bawaan masih belum di ketahui secara pasti. Namun, kemajuan dalam genetik monokuler baru-baru ini dapat segera memungkinkan balam mengibentifikasi kelainan kromosom spesifik yang terkait dengan banyak efek.
Selain itu pemyebab penyakit jantung congenital juga berkaitan bengan kelainan perkembangan embrionik, pada usia 5-8 minggu, jantung dan pembulu darah besar di bentuk. Gangguan perkembangan mungkin di sebabkan oleh factor-faktor prenatal seperti infeksi ibu selama trismester pertama, agen penyebab lain adalah rubella (campak), influensa/chicken pox. Selain factor  orang tua, insiden kelainan jantung juga meningkat pada individu-individu.
Faktor lingkungan pun ikut di kaitkan sebagai etiologi penyakit jantung bawaan, yaitu sekitar 2-4%. Seperti radiasi, gizi ibu yang jelek, kecanduan obat-obatan gan alcohol juga mempengaruhi perkembangan emrio.
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada jantung.Menurut penelitian, 8 10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak.Penyakit jantung sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani si
pelaku yang tidak memperhatikan kesehatan.
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan (Congenital)
Penyakit jantung congenital dapat mempunyai beragam penyebab. Penyebab-penyebabnya termasuk faktor lingkungan (seperti bahan-bahan kimia, obat-obatan dan infeksi-infeksi), penyakit-penyakit tertentu ibu, abnormalitas chromosome, penyakit-penyakit keturunan (genetic) dan faktor-faktor yang tidak diketahui (Idiopathic).
Faktor-faktor lingkungan kadang-kadang yang bersalah. Contohnya, jika seorang ibu mendapat German measles (rubella) selama kehamilan, maka infeksinya dapat mempengaruhi perkembangan jantung dari bayi kandungannya (dan juga organ-organ lainnya). Jika ibunya mengkonsumsi alkohol selama kehamilan, maka fetusnya dapat menderita fetal alcohol syndrome (FAS) termasuk PJB.
Exposure terhadap obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat juga menyebabkan PJB. Satu contoh adalah retinoic acid (nama merek Accutane) yang digunakan untuk jerawat(acne). Contoh-contoh lain adalah obat-obat anticonvulsant, terutama hydantoins (seperti Dilantin) dan valproate.
Penyakit-penyakit tertentu pada ibu dapat meningkatkan risiko mengembangkan PJB pada fetus. Bayi-bayi dari wanita dengan diabetes mellitus, terutama pada wanita-wanita yang gula darahnya kurang optimal terkontrol selama kehamilan, berisiko tinggi mendapat PJB. Dan wanita yang mempunyai penyakit keturunan phenylketonuria (PKU) dan tidak berada pada special dietnya selama kehamilan, bertendensi juga mempunyai bayi dengan PJB.

Tipe-tipe Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

1.      Detour defects didalam jantung :

Kerusakan-kerusakan dapat menyebabkan darah mengalir dijalur (rute) tidak normal langsung melalui sisi kanan dan sisi kiri jantung. Ini terjadi ketika ada kerusakan didinding (septum) yang biasanya memisahkan sisi kanan dan sisi kiri jantung. Ada sebuah lubang di jantung. Kedua tipe yang paling umum dari kerusakan septal adalah :
  • Atrial septal defect (ASD)
  • Ventricular septal defect (VSD)
Tipe-tipe yang lebih jarang dari PJC denga perubahan jalur aliran darah termasuk:
  • Eisenmenger's complex
  • Atrioventricular (A-V) canal defect (juga disebut endocardial cushion defect)

2.      Detour defects diluar jantung :

Patent ductus arteriosus (PDA ) adalah tipe khusus dari persoalan rute darah yang berlokasi diluar jantung. Ductus arteriosus adalah suatu pelangsiran sebelum kelahiran antara pulmonary artery dan aorta yang tetap terbuka setelah kelahiran, membiarkan darah yang seharusnya mengalir melalui aorta ke tubuh berbalik arah ke paru-paru.
3.      Obstructive defects
Sejumlah tipe dari PJB merintangi aliran darah di jantung atau pembuluh besar didekatnya. Mereka melakukannya dengan cara penyempitan yang memblokade sebagian atau keseluruhan aliran darah. Penyempitan (stenosis) dapat terjadi di klep-klep jantung, arteri-arteri atau vena-vena. Ketiga bentuk yang paling umum dari PJB dengan rintangan aliran darah adalah :
  • Pulmonary (valvular) stenosis
  • Aortic stenosis
  • Coarctation dari aorta
Bentuk-bentuk yang lebih jarang dari PJB dengan rintangan aliran darah :
  • Bicuspid aortic valve
  • Subaortic stenosis
  • Ebstein's anomaly
4.      Cyanotic defects ("blue babies")
Beberapa tipe dari PJB menyebabkan cyanosis (kebiruan). Jumlah darah yang dipompa ke tubuh mempunyai jumlah oksigen yang lebih sedikit dari pada normal. Hasilnya adalah warna kulit yang kebiruan. Tipe-tipe dari bentuk cyanotic dari PJB termasuk :
  • Tetralogy of Fallot
  • Transposition of the great arteries
  • ricuspid atresia
  • Truncus arteriosus
  • Total anomalous pulmonary venous return
  • Pulmonary atresia
5.      Hypoplastic heart defects
Bagian dari jantung dapat secara selektif tidak berkembang atau hypoplastic, seperti di:
  • Hypoplasia jantung kanan
  • Hypoplasia jantung kiri
Kerusakan jantung lain yang berhubungan dengan perkembangannya :
·         Single ventricle (Hanya ada satu ventricle)
·         Double outlet right ventricle (Aorta dan pulmonary artery keduanya berasal dari ventricle kanan)
Penyakit jantung bawaan (PJB) yang paling sering ditemukan adalah ventricular septal defect.
  1. Penyakit Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
7.      Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan (tensi) tinggi di dalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung yang memompanya ke semua jaringan dan organ tubuh. Hipertensi tidak berarti kelebihan tekanan emosional, walaupun tekanan emosional dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk jangka waktu pendek. Tekanan darah tinggi biasanya didefinisikan sebagai tingkat yang lebih dari 140/90 mm Hg yang telah dikonfirmasi pada berbagai kesempatan. Tekanan darah sistolik, yang merupakan angka di atas, menunjukkan tekanan dalam arteri sewaktu jantung berkontraksi dan memompakan darah ke dalam peredaran darah. Tekanan diastolik, yang merupakan angka di bawah, menunjukkan tekanan dalam arteri sewaktu jantung rileks setelah kontraksi. Oleh karenanya, tekanan darah diastolik menunjukkan tekanan minimum tereksposnya arteri.
Meningkatnya tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung (kardiak), penyakit ginjal (renal), mengerasnya arteri (arteriosklerosis), rusaknya mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi hipertensi ini sering disebut kerusakan organ akhir, karena kerusakan terhadap organ-organ ini merupakan hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis (jangka waktu lama). Oleh karenanya, diagnosa tekanan darah tinggi perorangan adalah penting, sehingga upaya dapat dilakukan untuk membuat tekanan darah menjadi normal, dan dengan demikian, mencegah komplikasi.
Lebih umum dikenal sebagai tekanan darah tinggi, hipertensi berarti tubuh kita bekerja lebih keras daripada biasanya untuk memompa darah ke jantung anda. Karena ketegangan atau beban kerja yang lebih besar, jantung sendiri pada akhirnya bekerja sampai ke titik yang merusak jantung itu sendiri. Hipertensi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, dari faktor genetika sampai kelebihan berat badan sampai mengkonsumsi garam secara berlebihan. Pengobatan dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan sampai ke tingkat normalnya. Jika dibiarkan tak diobati, maka dapat menimbulkan penyakit lainnya, seperti gagal jantung, gagal ginjal, masalah penglihatan dan stroke.
Tak ada gejala yang jelas pada hipertensi tetapi biasanya salah satu gejala ini akan dialami, yaitu: letih, rasa bingung, perubahan pada penglihatan, nyeri dada, darah dalam urin, hidung berdarah, denyut jantung tak teratur, atau bunyi berdengung di telinga.

1 komentar:

  1. terimakasih banyak untuk informasinya, sangat bermanfaat

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-jantung-rematik/

    BalasHapus